Sejarah Prangko Indonesia : Masa Perang Kemerdekaan


Melanjutkan artikel sebelumnya dengan judul Sejarah Prangko Indonesia : Masa Pendudukan Jepang artikel ini akan membahas tentang penggunaan prangko saat-saat perang kemerdekaan Indonesia.

Prangko Dimasa Perang Kemerdekaan

Seperti yang terjadi sebelumnya, pemakaian prangko Hindia Belanda dan prangko dari Pendudukan Jepang masih marak dilakukan karena beberapa prangko tersebut masih disimpan di kantor pusat Telegraph dan Telepon (PTT) dan di kantor-kantor lokal yang pos lain.

Prangko ini terus digunakan dengan mencetak kata-kata seperti "Repoeblik Indonesia", "Rep. Indonesia", "Rep Indonesia PTT.", "NRI" dan "RI". Prangko pertama yang dikeluarkan oleh Administrasi Pos Indonesia, dilakukan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, yang diterbitkan pada tanggal 1 Desember 1946. Dengan menunjukkan gamber banteng dan bendera Indonesia, untuk memperingati setengah tahun Kemerdekaan.

Dicetak di Yogyakarta dengan warna tunggal dan dua warna, dan dicetak dalam teknik cetak sederhana. Sebagian besar cap Indonesia dalam periode ini dicetak dan digandakan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Pematangsiantar, Padang, Palembang dan Aceh.

Keinginan yang kuat dari Belanda untuk menjajah kembali Indonesia yang belum hilang. Setelah kegagalan aksi militer, mereka terus mengganggu kemerdekaan Indonesia. Indonesia, saat itu, mencoba untuk mencari dukungan dan pengakuan internasional. Salah satu upaya tersebut berlangsung pada tahun 1948 dengan mencetak prangko seri Revolusi oleh Staats Druckerei, atau Percetakan Negara, di Wina, Austria, dan oleh percetakan uang kertas Amerika Serikat, EW Wright Co di Philadelphia, dengan menggunakan metode Photoengraving dan metode ukiran baja.

Sumber : Wikipedia

Postingan populer dari blog ini